Docker: Pengertian dan Cara Kerja
Apa itu Docker?
Docker merupakan sebuah platform yang dibangun dengan dasar teknologi container, yakni pengemasan sebuah aplikasi beserta seluruh hal yang dibutuhkannya ke dalam satu buah package. Penggunaan Docker memungkinkan kita untuk membuat, menguji, dan menerapkan aplikasi dengan cepat.
Arsitektur Docker
Secara arsitektur, docker tersusun atas empat buah komponen, yakni:
- Docker Daemon
Berfungsi untuk membangun, mendistribusikan dan menjalankan container docker. - Docker Images
Sebuah template berupa sistem operasi yang berfungsi untuk membuat docker container. Satu bauh docker images dapat menghasilkan banyak docker container. - Docker Container
Berfungsi sebagai wadah yang membundling suatu aplikasi beserta seluruh file/dependensi yang dibutuhkannya. - Docker Registry
Berfungsi sebagai tempat penyimpan dan pengatur image-image dalam Docker. Docker registry terdiri dari dua buah tipe, yakni private dan public registry.
Keuntungan penggunaan Docker
Salah satu keuntungan dari penggunaan docker adalah kemudahan dalam melakukan scaling sebuah aplikasi. Dalam proses deployment pada umumnya, aplikasi beserta seluruh dependensinya (web server, database, library, dan lain sebagainya) akan di install di server. Yang berarti, instalasi tersebut akan dilakukan berulang kali seiring dengan bertambahnya server yang digunakan (scale up).
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, dengan docker, aplikasi dan dependensi yang dibutuhkan akan terlebih dahulu di-bundling dalam sebuah package (container) sebelum di install ke server. Menjadikan proses scaling jauh lebih efektif dan efisien dibandingkan cara biasa.
Perbedaan Container dengan VM
Meski secara sekilas terlihat mirip, pada kenyataannya container dan VM merupakan dua hal yang berbeda. Dapat dilihat dari bagan struktur diatas, terdapat lebih dari satu OS pada VM, yakni sebuah host OS dan Guest OS dibawah setiap aplikasi. Sedangkan pada containers hanya terdapat sebuah OS yakni host operating system, yang mana nantinya setiap aplikasi akan “menumpang” pada host operating system tersebut.
Meskipun seluruh aplikasi menggunakan operating system yang sama, tidak menjadikan aplikasi tersebut saling ketergantungan antara sama lain, karena terdapat container manager yang meng-isolate setiap aplikasi yang ada.
Instalasi Docker
Untuk dapat menggunakan docker, kita perlu melakukan instalasi terlebih dahulu. Installer dapat kalian peroleh disini, pilih yang sesuai dengan sistem operasi yang kalian gunakan.
Setelah proses instalasi selesai, kalian akan diminta untuk melakukan restart windows. Nantinya pada Docker Desktop akan disediakan tutorial singkat sebagai perkenalan penggunaan Docker, bisa langsung dicoba ya!